Pengertian Poligon tertutup dan terbuka
1. Poligon
Tertutup
Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang
membentuk poligon segi banyak yang menutup. Yang dimaksud menutup adalah
apabila mulai dari titik 1 kemudian ke titik 2 dan seterusnya akan kembali ke
titik 1 lagi. Sehingga akan membentuk segi banyak. Fungsi dari kembali ke titik
awal adalah digunakan untuk mengkoreksi besaran sudut pada tiap segi banyak
tersebut. Pada
prinsipnya yang perlu diingat adalah penentuan jumlah titik poligon disesuaikan
dengan kondisi lapangan. Misalkan yang diukur lahan yang sangat luas maka
membutuhkan banyak titik poligon. Usahakan menggunakan sedikit titik poligon
yang terpenting menutup. Semakin banyak titik poligon maka tingkat kesalahan
sudut semakin besar.
Gambar
di atas mempunyai segi 6 artinya apabila kita menghitung jumlah keseluruhan
sudut dalam bisa menggunakan rumus (n-2) x180.
Jumlah sudut dalam total = (6-2) x 180 = 720 derajat. Hasil
hitungan tersebut adalah sudut apabila poligon tersebut benar-benar menutup.
tapi tahukah anda bahwa pengukuran di lapangan tidak bisa seperti itu. biasanya
ada sedikit kesalahan jumlah sudut dalam karena beberapa faktor di lapangan.
Misalkan saya bandingkan hasil pengukuran dari lapangan sebelum dikoreksi
didapat jumlah sudut dalam sebesar 720054'43" (720 derajat 54
menit 43 detik).
Maka hasil pengukuran saya ini ada kesalahan atau kelebihan
sudut sebesar 54'43". Maka yang harus dikoreksi adalah sebesar 54'43"
agar sudut dalam sesuai dengan hasil rumus di atas. Selain untuk mengkoreksi
sudut dalam, fungsi dari poligon tertutup ini adalah untuk mengkoreksi elevasi.
Misalkan saat kita mulai pengukuran dari titik awal atau titik 1 dengan elevasi
awal 100 m dari permukaan laut. Maka saat kita kembali ketitik awal lagi
setelah melalui titik poligon 2,3,4,5, dan 6 harusnya elevasi akhir adalah 100
m juga. apabila lebih atau kurang dari itu maka harus dikoreksi.
2.
Poligon Terbuka
Pengukuran poligon terbuka biasa digunakan untuk mengukur
jalan, sungai, maupun irigasi. tapi kenyataannya bisa digunakan untuk mengukur
luas lahan terbuka. namun tetap disarankan untuk menggunakan poligon tertutup
apabila mengukur luas lahan. Yang dimaksud terbuka disini adalah poligon
tersebut tidak mempunyai sudut dalam seperti pada tertutup. jadi pengukuran di
mulai dari titik awal tapi tidak kembali ke titik awal seperti pada gambar di
bawah ini.
Poligon terbuka sendiri terbagi menjadi 2 yaitu terikat
sempurna dan tidak terikat sempurna. Dikatakan terikat sempurna apabila kita
mempunyai data-data koordinat pada titik
awal dan titik akhir berupa data koordinat dan elevasi (x,y,z).
Sedangkan terikat tidak sempurna adalah hanya mempunyai data koordinat dan
elevasi pada titik awal saja. Data koordinat tersebut bisa didapatkan dari
benchmark.